Bagi para trader baik dalam tingkatan pemula maupun lanjutan, sangat penting sekali untuk bisa membaca pergerakan harga saham di indikator dengan cepat agar bisa menentukan adanya tanda-tanda akan pergerakan harga saham. Untuk bisa membaca pergerakan harga dengan cepat, para trader bisa memanfaatkan pola-pola pergerakan saham yang sudah banyak digunakan sebagai penanda awal mula arah harga saham akan bergerak. Pola pergerakan saham yang bisa digunakan para trader adalah pola reversal atau Reversal Pattern.
Reversal pattern adalah salah satu cara trader untuk meraih profit maksimal. Pola pembalikan arah ini dimanfaatkan sebagai acuan entry buy atau entry sell. Apa itu reversal pattern? Apa saja pola-polanya? Kita akan bahas di sini.
Ingin mengetahui rekomendasi saham terbaik agar profit investasi semakin maksimal? Cek videonya di sini
Apa Itu Reversal Pattern?
Reversal pattern adalah pola pergerakan harga saham yang menunjukkan adanya pembalikan trend. Sebagai contoh, apabila harga suatu saham menunjukkan kenaikan (uptrend) dan kemudian reversal pattern, saham tersebut akan mengalami penurunan harga (downtrend). Ini berlaku pula sebaliknya.
Terdapat beberapa pola reversal pattern sebagai berikut.
Double Top dan Double Bottom
Kedua pola ini menyerupai huruf M untuk double top dan W untuk double bottom. Pola-pola ini menjadi penanda akan terjadinya pengulangan harga pasar karena sentimen ekstrim pasar.
Double Top
Double top terjadi saat harga naik. Trader dapat melakukan entry sell di saat terjadi kenaikan harga tertinggi dan entry buy saat harga mengalami resistance baru dan kembali ke level support yang sama.
Double Bottom
Double top terjadi saat harga turun. Trader dapat melakukan entry buy di saat terjadi penurunan harga tertinggi dan entry sell saat harga mengalami support baru dan kembali ke level resistance yang sama.
Triple Top dan Triple Bottom
Kedua pola ini menyerupai pola double top dan double bottom kecuali mereka memiliki tiga puncak. Pola triple top memiliki tiga puncak di atas sedangkan triple bottom memiliki tiga lembah.
Triple Top
Pola ini menjadi penanda uptrend akan berubah menjadi downtrend. Trader dapat merespon pola ini dengan entry sell. Sinyal jual semakin akurat ketika titik puncak lebih rendah dari titik puncak sebelumnya dan mengalami breakout di level support pada titik terendah dua lembah sebelumnya.
Baca Juga : Ketahui Pentingnya Forum Investasi untuk Investor Pemula, Apa Saja?
Triple Bottom
Pola ini merupakan penanda downtrend akan berbalik menjadi uptrend. Trader dapat merespon pola ini dengan entry buy.
Head and Shoulder dan Inverse Head and Shoulder
Sebagaimana namanya, pola ini memiliki bentuk seperti kepala dan bahu. Kemiripannya dengan triple top dan triple bottom sering mengecoh analisis trader.
Head and Shoulder
Pola ini terbentuk dari tiga puncak dengan puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama dan ketiga. Pola ini mengindikasikan uptrend akan berbalik menjadi downtrend dan baik untuk entry sell.
Inverse Head and Shoulder
Pola ini kebalikan dari pola head and shoulder dimana terdiri dari tiga lembah dengan lembah kedua lebih dalam dari lembah pertama dan ketiga. Lembah pertama dan ketiga tidak harus sejajar. Pola ini mengindikasikan downtrend akan berbalik menjadi uptrend dan baik untuk entry buy.
Falling Wedge Pattern dan Rising Wedge Pattern
Kedua pola ini ditandai dengan kehadiran garis trend yang konvergen, terjadinya penurunan saat harga bergerak melewatinya dan terdapat breakout dari salah satu trend.
Falling Wedge Pattern
Pola ini terjadi ketika terjadi sideways dengan level resistance yang lebih dalam dari level support. Pola ini menjadi penanda akan terjadinya uptrend atau uptrend yang lebih kuat lagi. Trader baik meresponnya dengan entry buy.
Rising Wedge Pattern
Kebalikan dari falling wedge pattern, pola ini menandakan akan terjadinya downtrend atau apabila harga memang sedang turun, penurunan akan semakin kuat. Trader baik meresponnya dengan entry sell.
Rounding Top dan Rounding Bottom
Kedua pola ini dirancang untuk memberi sinyal pembalikan potensial pada akhir trend yang lebih lama dibandingkan reversal pattern lainnya.
Rounding Top
Pola ini berbentuk payung atau huruf U terbalik dengan pergerakan garis seperti bergerigi sebelum akhirnya terjadi reversal dari uptrend ke downtrend. Bagian puncak pola menjadi penanda sinyal jual yang kuat.
Investasi saham, solusi instrumen investasi yang tepat untuk kembangkan aset Anda demi masa depan yang indah! Klik di sini
Rounding Bottom
Pola ini berbentuk payung terbalik atau huruf U dengan pergerakan garis seperti bergerigi sebelum akhirnya terjadi reversal dari downtrend ke uptrend. Bagian puncak pola menjadi penanda sinyal beli yang kuat.
Itulah sepuluh reserval pattern yang wajib Anda kenali untuk hasil trading yang lebih baik. Ingin belajar lebih dalam tentang chart pattern lainnya? Aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas dapat menjadi tempat Anda bertumbuh menjadi trader yang handal.