LOGIN
  • Produk
    • Saham
    • Reksa Dana
    • Syariah
    • Obligasi
    • Fasilitas Marjin
  • Aplikasi
    • Fitur
    • Unduh
  • Belajar
    • Belajar Investasi
    • Kelas Investasi
    • Video Edukasi
    • Tips Investasi
    • Istilah Investasi
  • Riset & Berita
    • Riset & Stockpick
    • Berita
    • Whistleblowing System
    • Notasi Khusus
    • Papan Akselerasi
  • Forum
  • Pesta Reksa Dana
  • Pusat Pelayanan 14032
  • Bantuan
  • Cara Daftar
  • Belajar
  • Tips Investasi
  • Apa Saja Indikator yang Sering Digunakan Dalam Trading/Investasi Saham?

Apa Saja Indikator yang Sering Digunakan Dalam Trading/Investasi Saham?

7 Juli 2022 investasi | 5 min |
Bagikan ke

Selain analisis fundamental, analisis lain yang bisa digunakan para trader untuk membaca pergerakan harga saham adalah indikator analisis teknikal. Seorang trader yang menggunakan analisis teknikal akan memakai berbagai indikator trading untuk memudahkan konfirmasi dugaan ke mana harga saham akan bergerak. 

 

Indikator saham juga berguna untuk mewaspadai akan munculnya tren baik bearish maupun bullish yang menjadi faktor penentu seberapa besar profit yang akan diperoleh seorang trader dan seberapa besar kemungkinan loss yang diderita trader tersebut.

 

Tertarik investasi saham?  Yuk cari tahu arti menu-menu portofolio saham pada aplikasi MOST yuk! Cek videonya di sini

 

Indikator investasi dalam trading sendiri banyak sekali jumlahnya dan masing-masing memiliki cara penggunaan yang berbeda beserta peruntukannya. Namun para trader tidak perlu khawatir karena ada beberapa indikator yang menjadi favorit sehingga banyak digunakan baik oleh pemula maupun trader yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi. 

 

Dalam penggunaannya sendiri, amat disarankan bagi para trader untuk konsisten dalam memilih indikator yang digunakan agar bisa memperoleh hasil analisis yang tidak berubah-ubah. Indikator juga bisa menjadi bagian dari trading plan yang memprediksi kapan harus take profit serta memperkirakan titik stop loss. Gunakan juga beberapa indikator yang berbeda untuk menambah ketepatan analisis pasar.

 

Aplikasi sekuritas yang terpercaya seperti MOST memiliki berbagai indikator yang bisa dicoba untuk memilih mana yang paling nyaman untuk digunakan. Setelah memilih indikator yang tepat untuk digunakan, terapkan penggunaan indikator tersebut secara konsisten agar bisa mendapatkan hasil trading yang maksimal. Konsisten dalam penggunaan indikator pilihan akan memudahkan seorang trader untuk membuat trading plan. Investasi berdasarkan trading plan dapat memberikan potensi keuntungan yang konsisten dan meminimalisir kerugian. Mari kita membahas lima indikator yang sering digunakan dalam investasi saham.



Jenis Indikator Saham, apa saja?

 

Stochastic Oscillator

Indikator yang sering Digunakan1.png

Ilustrasi di atas menunjukkan penggunaan stochastic oscillator dalam chart saham LSIP menggunakan timeframe daily.

 

Stochastic Oscillator merupakan indikator yang digunakan untuk melihat harga terkini yang dibandingkan dengan pergerakan harga pada periode tertentu. Stochastic bergerak dalam rentang nilai antara 100 sampai 0 dengan titik di atas nilai 80 adalah keadaan suatu saham mengalami overbought sedangkan di bawah nilai 20 adalah kondisi oversold. Kondisi overbought bisa digunakan untuk aba-aba membuka posisi sell karena pasar sudah jenuh dengan buyer, sedangkan kondisi oversold menandakan pasar sudah ramai dengan posisi sell sehingga ada kemungkinan harga akan bergerak naik dan trader bisa bersiap untuk mengambil posisi buy.

 

Baca Juga : Tips Mengenali dan Terhindar dari Robot Trading Bodong



Relative Strength Index

Ilustrasi di atas menunjukkan penggunaan relative strength index dalam chart saham BBNI menggunakan timeframe weekly.

 

Relative Strength Index atau biasa disingkat RSI merupakan indikator yang bergerak antara nilai 0 dan 100. RSI membantu untuk menentukan kekuatan tren pergerakan harga serta kekuatan momentum. RSI digunakan untuk menentukan kondisi overbought dan oversold, ketika RSI berada di atas 70 kemudian berbalik arah maka ini bisa digunakan untuk mengambil momen sell. Saat RSI berada di bawah 30 kemudian berbalik arah maka ini bisa menjadi kesempatan untuk melakukan buy.

 

Moving Average Convergence Divergence

Indikator yang sering Digunakan3.png

Ilustrasi di atas menunjukkan penggunaan moving average convergence divergence dalam chart saham BBNI menggunakan timeframe weekly.

 

Moving Average Convergence Divergence atau biasa disingkat MACD merupakan indikator yang membantu trader dalam melihat arah serta momentum pergerakan tren. MACD terdiri dari dua garis yaitu garis MACD dan garis signal. Saat MACD bersilangan di bawah garis signal maka ini menandakan bahwa harga sedang turun, apabila garis MACD bersilangan di atas garis signal maka ini menandakan harga sedang naik.



Baca Juga : Tips Cuan Membaca Analisis Fundamental pada Investasi Saham



Bollinger Bands

Indikator yang sering Digunakan4.png

Ilustrasi di atas menunjukkan penggunaan Bollinger Bands dalam chart saham BBNI menggunakan timeframe weekly.

 

Bollinger Bands memiliki kegunaan untuk mendapatkan informasi pergerakan saham yang digambarkan dengan pita. Indikator ini terdiri dari tiga pita atau band yaitu lower band, middle band, dan upper band. Tiga pita ini bergerak bersamaan dan apabila ketiganya semakin melebar maka ini menandakan volatilitas tinggi sedang terjadi dalam pergerakan suatu harga saham. Ketiga pita akan kembali menyempit yang menunjukkan akan adanya tren bullish maupun bearish.

 

Tertarik untuk mencoba investasi jangka panjang? Yuk kenalan dengan investasi saham. Klik di sini



Moving Average

Indikator yang sering Digunakan5.png

Ilustrasi di atas menunjukkan penggunaan moving average dalam chart saham MCOR menggunakan timeframe daily.

 

Indikator ini digunakan untuk mengetahui tren harga saham paling aktual yang dihasilkan dari perbandingan rata-rata harga saham sebelumnya dan harga saham yang sedang berjalan. Moving Average dapat digunakan sebagai support maupun resistance.

 

On-Balance Volume (OBV)

OBV mengambil informasi dari volume yang direpresentasikan dalam bentuk visual berupa garis indikator yang menandakan kumpulan kekuatan buy dan sell. Grafik OBV yang bergerak naik menandakan harga instrumen sedang bergerak ke arah atas, sedangkan grafik OBV yang bergerak turun menandakan penurunan harga instrumen.

Dapat dilihat dalam contoh ilustrasi di atas pada chart composite dengan timeframe weekly bahwa OBV sedang naik, ini menandakan bahwa ada kecenderungan harga akan terus naik dan uptrend masih akan berlanjut. Demikian pula sebaliknya apabila garis dalam indikator OBV terlihat menurun maka ada kecenderungan akan terjadi downtrend.



Demikianlah lima indikator yang paling sering digunakan dalam melakukan analisis teknikal suatu saham. Penting bagi seorang trader untuk memakai platform yang memiliki berbagai indikator baik populer maupun terbaru agar berbagai teknik analisis bisa dilakukan. MOST merupakan platform terpercaya yang memiliki banyak indikator untuk membantu para trader melakukan aktivitas mereka serta memberikan keamanan dalam transaksi jual dan beli saham. Segera kunjungi MOST untuk mendapatkan informasi mengenai aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas dan terapkan indikator trading dalam analisis Anda.

Ditulis oleh admin |
Bagikan ke

Anda mungkin juga menyukai ini.

5 Model Perhitungan Pendapatan Investasi Saham yang Bisa Anda Pelajari 3 min
investasi - 16 Desember 2020

5 Model Perhitungan Pendapatan Investasi Saham yang Bisa Anda Pelajari

5 Tips Jitu Melakukan Diversifikasi Investasi Saham 3 min
investasi - 16 Desember 2020

5 Tips Jitu Melakukan Diversifikasi Investasi Saham

5 Perbedaan Antara Investasi Saham Aktif dan Pasif 3 min
investasi - 7 Januari 2021

5 Perbedaan Antara Investasi Saham Aktif dan Pasif

  • Bantuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • ISO SMAP

PT Mandiri Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Chat
  • OJK
  • IDX
  • KPEI
  • KSEI
  • SIPF
Copyright © 2020 PT Mandiri Sekuritas