Anggapan bahwa investasi hanya berlaku untuk orang-orang berkantong tebal berhasil dipatahkan perlahan dengan kecanggihan teknologi. Kini, Anda yang belum pernah terjun ke bidang tersebut dan memiliki modal terbatas dapat mulai berinvestasi dengan percaya diri. Dalam hal ini, reksadana menjadi salah satu instrumen yang paling direkomendasikan untuk para investor awam.
Mengapa reksadana? Bukankah saham adalah jenis investasi yang terbilang paling populer di kalangan investor? Ada sejumlah alasan yang dapat membantu Anda memahaminya, seperti yang dijelaskan di bawah ini!
Yuk kenalan dengan investasi reksadana! Solusi investasi yang mudah dan cocok untuk pemula. Cek videonya di sini
Alasan Reksadana Menguntungkan untuk Investor Pemula
Dalam praktiknya, investasi reksadana adalah instrumen yang memungkinkan Anda mengelola dana dengan bantuan manajer investasi (MI). Keberadaan manajer investasi memudahkan para investor mempelajari seluk-beluk investasi, dari cara mendapatkan profit hingga mengatasi kerugian.
Selain itu, terdapat beberapa alasan lain yang membuat reksadana dianggap sebagai investasi yang menguntungkan bagi pemula, antara lain:
Terdapat Transparansi Informasi
Adalah hal yang wajar bila investor pemula mencemaskan dana yang dikelola manajer investasi, apalagi sekarang ada banyak kasus investasi bodong yang merugikan nasabah hingga ratusan juta atau miliaran rupiah. Namun, kalau Anda memilih reksadana dari lembaga keuangan berpengalaman, terdaftar dan diawasi oleh OJK, risiko tersebut dapat diminimalisir.
Selain itu, sebagai klien dari lembaga tersebut, Anda berhak mendapatkan akses untuk mengecek maupun memantau investasi Anda. Keunggulan reksadana inilah yang memungkinkan Anda mengetahui perkembangan investasi secara mudah. Pemeriksaan pun dapat dilakukan secara online melalui website dan aplikasi yang tersedia.
Baca Juga: Liburan ke Luar Negeri Tapi Dompet Tipis? Investasi Reksa Dana Dulu, Yuk!
Setoran Awal Investasi yang Terjangkau
Dengan Reksadana, Anda tak perlu mengeluarkan setoran awal yang besar untuk menjadi investor. Beberapa instrumen investasi, termasuk reksadana, mensyaratkan modal awal yang terjangkau. Sejumlah lembaga keuangan bahkan menawarkan investasi mulai dari Rp10.000—lebih murah dari secangkir kopi mahal di kafe terkenal.
Akan tetapi, di balik kelebihan investasi reksadana ini, Anda harus mengantisipasi jumlah profit yang kecil. Selain itu, investor juga harus menunggu cukup lama untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Meski begitu, ada sisi positif yang dapat dilihat: Anda dapat fokus mempelajari strategi investasi untuk mengembangkannya agar memperoleh profit besar dengan risiko serendah mungkin.
Transaksi Mudah dan Bisa Dilakukan Lewat Smartphone
Alasan lain yang membuat reksadana menjadi investasi favoritadalah transaksinya yang begitu mudah. Mengikuti perkembangan digital, sejumlah lembaga keuangan telah menyediakan aplikasi investasi reksadana untuk nasabah atau investor. Dengan begitu, Anda dapat melakukan transaksi atau pemantauan secara online di mana pun dan kapan pun.
Keberadaan aplikasi mobile tentu memudahkan Anda yang memiliki kesibukan dan tak sempat mendatangi kantor lembaga keuangan untuk mengurus reksadana. Namun, Anda perlu memastikan bahwa platform tersebut sudah dilengkapi sistem keamanan ketat untuk menjamin investasi yang aman dan jauh dari tindakan kriminal.
Diawasi Otoritas Jasa Keuangan
Keamanan menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan calon investor sebelum memulai investasi. Sebagai pemula, Anda tak boleh melewatkan pengecekan profil dan izin resmi lembaga yang menyediakan reksadana. Salah satu bukti bahwa layanan mereka aman adalah dengan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reksadana sendiri sudah tercantum sebagai investasi resmi dan diawasi OJK. Adapun ketentuan yang mengaturnya adalah Undang-undang Pasar Modal 8/1995 pasal 1 ayat 27. Meski begitu, belum semua perusahaan dan lembaga keuangan memenuhi syarat OJK, sehingga Anda perlu melakukan pemeriksaan.
Bagi Anda yang ingin memulai investasi dengan modal kecil? Yuk, kenalan dengan investasi reksadana, cek di sini!
Mengantisipasi Investasi Reksadana yang Bermasalah
Apakah keunggulan reksadana di atas sudah meyakinkan Anda untuk berinvestasi? Walau terlihat mudah, reksadana tetap memiliki risiko yang perlu diantisipasi, di antaranya adalah reksadana yang harus dilikuidasi dan manajer investasi yang mendadak bubar. Jika hal-hal ini terjadi, apakah investor akan menerima dana mereka kembali?
Investor tak perlu panik apabila manajer investasi dibubarkan. Pasalnya, OJK telah mengatur kewenangan untuk menunjuk manajer investasi baru untuk mengelola dana tersebut. Sehingga posisi dana investasi milik nasabah atau investor akan terus dikelola oleh manajer investasi.
Sementara untuk dana yang dilikuidasi, investor akan menerima setoran mereka kembali dengan perhitungan yang proporsional. Perlu diingat bahwa dana Anda tak dipegang langsung oleh manajer investasi meski mereka bertugas mengelolanya. Terdapat bank kustodian yang bertanggungjawab menangani dana dan menjamin investasi yang aman.
OJK juga telah mengatur tak ada perubahan drastis apabila pihak bank kustodian yang mengalami suatu masalah. Selama terdaftar di OJK, administrasi reksadana akan dialihkan ke bank kustodian lain, sehingga investor tetap dapat melanjutkan investasinya.
Kesimpulannya, sebagai investor pemula, Anda perlu memahami masing-masing risiko setiap instrumen, termasuk reksadana. Jangan langsung nekat bertransaksi dalam jumlah besar hanya karena mengira profit yang datang akan besar juga. Pelajari setiap langkah dan solusi, lalu tingkatkan perlahan saat Anda yakin investasi sudah stabil.
Selamat menjalankan investasi yang menarik dengan reksadana yang resmi!