PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih mencapai Rp4.26 triliun atau tumbuh 41% secara year on year (yoy) di akhir 2022. Pertumbuhan ini seiring keberhasilan perusahaan dalam aspek efisiensi.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan, merger yang dilakukan pada dua tahun lalu membuahkan hasil yang positif. Sampai kuartal IV-2022 total aset tumbuh 15% menjadi Rp306 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) baik 12% (yoy) menjadi Rp261.49 triliun. Sementara pembiayaan tumbuh 21% (yoy) menjadi Rp208 triliun.
Hery menerangkan, pencapaian ini hasil dari keberhasilan efisiensi yang dilakukan perusahaan. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 80.46% pada Desember 2021 menjadi 75.88% pada Desember 2022.
Profitabilitas yang semakin baik juga tercermin dari return on asset (ROA) yang meningkat secara tahunan dari 1,61% menjadi 1,98%. Sementara return on equity (ROE) pun naik dari 13.71% menjadi 16.84%. Begitu juga net imbal (NI) naik dari 6.04% menjadi 6.31%. Adapun cost of fund (CoF) turun 2.03% menjadi 1.62%.
Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) Gross bergerak menurun dari 2.93% menjadi 2.42% per Desember 2022. Seiring penurunan itu, NPF Net pun susut 0.87% menjadi 0.57%. Sedangkan pencadangan yang digambarkan NPF Coverage naik dari 148.87% menjadi 183.12%.
Source:
https://investor.id/corporate-action/320550/jreng-laba-bersih-bsi-bris-lompat-jadi-rp-426-t