Memiliki pendapatan pasif memang bermanfaat bagi kesehatan finansial seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satunya sumber pendapatan pasif adalah investasi reksa dana. Investasi ini memang memerlukan dana khusus agar tidak mengganggu kesehatan finansial Anda. Karenanya, bagi Anda yang ingin memulai investasi reksa dana, sebaiknya hindari berinvestasi menggunakan sumber dana berikut ini.
Dana pinjaman
Pertama, dana yang sebaiknya Anda hindari untuk investasi reksa dana adalah dana pinjaman. Ada dua dana yang termasuk dalam jenis pinjaman, yakni dana pinjaman dari orang lain maupun lembaga keuangan serta dana yang dihasilkan dari menggadaikan aset.
Dana hasil utang
Dana utang tidak dianjurkan untuk investasi reksa dana, terlebih untuk investor pemula. Alasannya sederhana, investasi di pasar modalsulit diprediksi sedangkan cicilan hutang adalah hal yang pasti. Investor berpengalaman pun tentu akan berpikir keras bahkan enggan memilih menggunakan dana utang untuk investasi. Cara berinvestasi ini sama saja dengan gali lubang tutup lubang.
Dana menggadaikan aset
Tidak hanya dana hasil utang, dana pinjaman lainnya yang jangan Anda gunakan untuk investasi reksa dana adalah dana hasil menggadaikan aset. Dana hasil gadai dapat digunakan jika benar-benar membutuhkan. Apabila Anda menggunakannya untuk investasi reksa dana, maka ini akan menjadi beban tambahan Anda untuk segera menebus kembali aset yang digadaikan. Jelas, pikiran Anda nantinya akan terpengaruh. Terlebih pada saat kondisi pasar reksa dana kurang baik, di sisi lain Anda harus membayar uang tebusan aset.
Dana kebutuhan sehari-hari
Dana kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan biaya tetap yang keluar setiap hari dalam memenuhi hajat hidup seseorang. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari dana untuk makan, membayar air, listrik, pulsa, transportasi, dan sebagainya yang sifatnya pasti dan berulang.
Dana kebutuhan sehari-hari rasanya kurang tepat bila digunakan untuk investasi reksa dana. Kesehatan finansial Anda juga terganggu dan pada akhirnya biaya kebutuhan menjadi semakin membengkak. Apalagi jika Anda terlambat melunasi tagihan dan terkena denda keterlambatan karena uang yang digunakan dialihkan untuk investasi reksa dana. Usahakan dana kebutuhan sehari-hari ini sudah cukup. Bila ada sisa, boleh sedikit Anda gunakan untuk modal investasi reksa dana.
Dana darurat
Selain dana pinjaman dan dana untuk kebutuhan sehari-hari, hindari pula cara berinvestasi reksa dana menggunakan dana darurat. Adapun yang dimaksud dengan darurat ialah dana yang digunakan untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga seperti biaya rumah sakit atau perbaikan rumah.
Dana darurat ini memang berfungsi sebagai penopang dalam pemenuhan kebutuhan. Karenanya, tidak heran jika dana darurat sebaiknya diinvestasikan dalam instrumen tertentu yang memilki risiko rendah dan mudah dicairkan. Misalnya seperti emas maupun deposito, atau bisa menggunakan instrumen reksa dana pasar uang. Untuk itu, dana darurat tidak dianjurkan untuk dijadikan modal investasi reksa dana di luar pasar uang.
Dana tabungan
Dana tabungan yang dimaksud bisa berupa dana pensiun, dana pendidikan, maupun dana untuk membeli hal-hal lain dalam hidup Anda. Dana tabungan merupakan dana cadangan yang bisa dicairkan kapan saja dan penggunaannya sudah diprediksi sebelumnya. Jadi, toleransi atas risiko investasi reksa dana pun tidak bisa diterima dalam mengumpulkan dana tabungan ini. Bila Anda menggunakan dana tabungan untuk investasi reksa dana, terlebih lagi bersamaan dengan waktu penggunaan uang tabungan untuk keperluan lain, tentu bukan pilihan bijak.
Berpikirlah dengan matang dan jernih
Ketika berinvestasi reksa dana, hal lain yang harus dilakukan adalah berpikir secara matang dan jernih. Setidaknya, ada beberapa keadaan dan kondisi yang bisa menghambat investasi reksa dana nantinya. Oleh karena itu, patut Anda hindari 3 hal ini sebelum memulai investasi:
- Anda memiliki sejumlah utang yang belum lunas. Anda pun harus memikirkan sejumlah cicilan dalam kurun waktu tertentu.
- Baru saja melewati krisis finansial dan pengeluaran biaya yang besar. Seperti menjalani perawatan kesehatan, terkena bencana alam, dan lainnya. Pada tahap ini, seseorang masih dalam proses membangun kembali kesehatan keuangan agar stabil.
- Berinvestasi karena ikut-ikutan orang lain dengan iming-iming cuan tinggi. Investasi reksa dana tidak hanya sekadar menyetor uang. Lebih dari itu, diperlukan bekal informasi yang cukup agar Anda bisa menekan kerugian di kemudian hari.
Baca juga: 8 Jenis Investasi Reksadana yang Wajib Anda Tahu
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi reksa dana haruslah diawali dengan komitmen tinggi dan menggunakan uang dingin atau uang tidak terpakai. Tak kalah penting, Anda pun harus memilih perusahaan sekuritas terbaik dan tepercaya dengan berbagai produk investasi sesuai kebutuhan, salah satunya adalah Mandiri Sekuritas yang meluncurkan platform investasi online MOST.