Mandiri Online Securities Trading

Mandiri Online Securities Trading

LOGIN
  • Produk
    • Saham
    • Reksa Dana
    • Syariah
    • Obligasi
    • Fasilitas Marjin
  • Aplikasi
    • Fitur
    • Unduh
  • Belajar
    • Belajar Investasi
    • Kelas Investasi
    • Video Edukasi
    • Tips Investasi
    • Istilah Investasi
  • Riset & Berita
    • Riset & Stockpick
    • Berita
  • Forum
  • Pusat Pelayanan 14032
  • Bantuan
  • Cara Daftar
  • Berita
  • BNLI Melaporkan Pendapatan Bersih Sebesar Rp416M Pada 2M21

BNLI Melaporkan Pendapatan Bersih Sebesar Rp416M Pada 2M21

7 April 2021 Berita Emiten | 1 min |
Bagikan ke

BNLI melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp416M pada 2M21, +67% YoY (Year-over-Year), mewakili 34% perkiraan konsensus dan 36% perkiraan Mansek pada FY21, yang mana hal ini melampaui harapan. PPOP (Pre-Provision Operating Profit) naik +20% YoY didukung dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pengelolaan biaya operasional yang kuat. Sementara itu, biaya provisi turun -49% YoY, menghasilkan pertumbuhan laba operasional sebesar +73% YoY. Bank melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp51M pada Feb-2021, turun -86% MoM (Month-over-Month)/ naik +60% YoY dari peningkatan biaya kredit dan penurunan pendapatan non-bunga bulanan. Penurunan dalam komponen pendapatan non-bunga sebagian besar dilihat dalam peningkatan kerugian nilai wajar dari aset keuangan dan penurunan di pendapatan lain.

Pertumbuhan kredit sebesar +10% YoY/flat MoM, pertumbuhan simpanan deposit sebesar +16% YoY/flat MoM. Sebagai catatan, BNLI telah menerima transfer pinjaman sebesar Rp17.3T dari integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia (BBI) pada 4Q20. Simpanan deposit nasabah tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi di angka +59% YoY, diikuti dengan giro di angka +44% YoY, sedangkan deposito berjangka turun sebesar -8% YoY, yang menyebabkan rasio CASA mencapai angka 54% pada Feb-21 vs. 42% pada Feb-20, sementara LDR turun menjadi 79% di Feb-21 dari 83% pada periode yang sama.

NIM turun menjadi 4.0% pada 2M21 dari 4.3% pada 2M20 pada imbal hasil aset yang lebih rendah akibat peningkatan kredit yang direstrukturisasi dan suku bunga acuan yang lebih rendah. Berdasarkan data bulanan, NIM turun menjadi 3.8% dari 4.1% pada Jan-21 yang sebagian besar berasal dari imbal hasil aset yang lebih rendah yang melebihi penurunan biaya pendanaan. 

Rasio biaya terhadap pendapatan turun menjadi 57% dari 61% di 2M20.

Biaya provisi turun -49% YoY menjadi Rp122M. Biaya kredit turun menjadi 0.6% dari 1.4% pada 2M20 sementara provisi untuk  total kredit naik menjadi 6.9% dari 4.3% pada Feb-21. BNLI menunjukkan biaya kredit akan tetap meningkat tahun ini, oleh karena itu, kami mengharapkan biaya kredit meningkat sepanjang tahun secara gradual.

Baca hasil riset, analisa dan rekomendasi saham harian di www.most.co.id/riset

Ditulis oleh admin |
Bagikan ke

Tags

bnliemitenresearch

Anda mungkin juga menyukai ini.

1 min
Berita Emiten - 3 Agustus 2015

Tiap Detik, Google Hapus 18 Tautan Bajakan

1 min
Berita Emiten - 3 Agustus 2015

Investor Asing Menarik Dana dari Indonesia

1 min
Berita Emiten - 26 November 2015

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengakuisisi sisa 38,5% di PT Waskita MNC Transjawa Toll Road senilai Rp757,5 miliar.

  • Bantuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

PT Mandiri Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

  • OJK
  • IDX
  • KPEI
  • KSEI
  • SIPF
Copyright © 2020 PT Mandiri Sekuritas